أنا احبّك فى الله

Bahasa Arab adalah Bahasa Cinta

Bahasa Arab adalah Bahasa Puitis

Bahasa Arab adalah Bahasa Linguistik yang kaya 

Bahasa Arab Tertulis adalah Formulasi seni yang baik

menggali pengetahuan Bahasa Arab adalah dalam Sastra Arab 

 

    Maka yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah tentang kosa kata atau mufrodat أَحَبَّ "Mengapa mashdar dari أَحَبَّ adalah حُبٌّ dan bukan إِحْبَابٌ?"

    As-Suhaily (581 H) menyampaikan alasannya: إِنَّمَا هُوَ عِبَارَةٌ عَنِ الشُّغْلِ بِالمحْبُوْبِ

"ia menunjukkan bahwa kita disibukkan dengan yang dicintai" (Nataijul Fikri fin Nahwi: 372)

    Sejatinya ketika kita mencintai seseorang maka kitalah yang menjadi korbannya, karena orang tersebut yang menguras tenaga, waktu, dan pikiran kita untuk memikirkannya.

    Semakna dengan mashdar lain yang se-wazan dengannya, seperti: حُلْمٌ (mimpi) karena bukan kita yang menghendaki untuk bermimpi, atau شُكْرٌ dan كُفْرٌ karena tidaklah seseorang dikatakan bersyukur atau kufur melainkan adanya nikmat yang mengharuskan kita untuk mengambil sikap.
    Berbeda dengan fi'il lain yang berwazan أَفْعَلَ maka mashdar-nya adalah إِفْعَالٌ seperti أَكْرَمَ menjadi إِكْرَامٌ, karena pelakunya bisa menentukan kapanpun dia mau memuliakan orang lain.

    Maka dari itu Nabi Daud mengajarkan kita sebuah doa yang agung:
                                    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَالعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ
    "Ya Allah, aku memohon cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu dan amalan yang mengantarkanku pada cinta-Mu"

                                           اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي، وَمِنَ الْمَاءِ البَارِدِ
    "Ya Allah, jadikanlah cintaku pada-Mu lebih aku cin 

tai daripada cintaku pada diriku, keluargaku, dan air dingin (H.R. at-Turmudzi: 3490)"

    Karena kita tidak mampu mencinta melainkan dengan izin-Nya.

والله اعلم بالصواب

بارك الله فيكم